Resika yang diketahui merupakan putri semata wayang seorang seniman terkenal Gede Manik, harus hidup pas-pasan alias terlantar lantaran tidak memiliki sanak saudara yang mampu menghidupinya. Terlebih Resika menderita lumpuh sejak bertahun-tahun silam sehingga tidak bisa mengais rejeki untuk dirinya. Kini dirinya hanya durus oleh sepupunya, Made Partia (50) warga Banjar Dinas Kauh Luan, Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Ditengah keterbatasannya, ia masih sanggup melakukan aktivitas pribadi. Seperti makan, mandi bahkan berkunjung ke rumah tetangga dekat rumahnya. Ia pun selalu menyeret tubuh tuanya itu untuk melakukan aktivitas tersebut. Partia yang bertanggung jawab mengurus Resika sejak lima tahun terakhir pun terpaksa meninggalkannya seorang diri di rumah, untuk ditinggal bekerja. Ia yang hanya bekerja sebagai buruh di tempat penggilingan padi tidak dapat berbuat banyak.
Penghasilannya perhari pun sangat minim untuk memenuhi kebutuhan hidup Resika dan satu putranya, yang hanya Rp 30 ribu perhari. Penghasilan itu juga tidak selalu didapatkan karena pekerjaan di tempat penggilingan padi hannya ada saat musim panen padi. “ Kalau tidak ada musim panen ya saya bekerja serabutan, mencari rombeng atau apa saja yang bisa mendatangkan uang,” ujar dia. Sementara itu menyingkapi kondisi Resika yang sangat memperhatinkan Dinas Sosial Kabupaten Buleleng yang bertandang langsung di rumah Resika, Selasa (8/8) kemarin, segera akan mengkoordinasikan dengan pihak Panti Jompo.
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang, sangat menyayangkan info tersebut baru sampai kepadanya saat ini. “Sayang sekali kami baru tahu sekarang. Padahal secara historis beliau tidak boleh lepas dari tanggung jawab pemerintah, karena jasa besar orang tuanya,” katanya sembari menunggu kepastian dari Panti Jompo dan keluarganya. Dan pada kesempatan tersebut, Dinas Sosial memberikan bantuan berupa sembako dan keperluan sehari-hari.