Singaraja, 11 Maret 2023
#Dinsos_GCT
Komisi Nasional Disabilitas RI. melakukan kunjungan kerja ke Kantor Dinas Sosial Kab. Buleleng terkait kegiatan diskusi Terfokus tentang Kolaborasi dalam upaya pemulihan ekonomi Penyandang Disabilitas di Kabupaten Buleleng Pasca Pandemi Covid-19 dengan narasumber Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI. Jona Aman Damanik, dan Kikin Tarigen didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kab. Buleleng, I Putu Kariaman Putra, S. Sos. MM, Sekretaris Dinas Sosial Kab. Buleleng I Putu Gopi Suparnaca Kabid Yanrehsos Maman Wahyudi, S. Sos.
Pertemuan tersebut diinisiasi oleh Komnas Disabilitas. Selain Dinas Sosial pertemuan tersebut dihadiri oleh Dinas/Instansi terkait Dinas Tenaga Kerja, Duskopdagprin, BKPSDM, perwakilan dunia usaha dan Organisasi Disabilitas di Buleleng ( PERTUNI, GERKATIN dan PPDI) serta komunitas disabilitas rungu wicara Desa Bengkala.
Pada sesi diskusi ini membahas terkait beberapa masalah yang dialami oleh penyandang disabilitas paska pandemi covid -19 seperti ketenagakerjaan, kesehatan, terbatasnya sdm, terbatasnya peluang usaha, terbatasnya aksesibilitas dan pelayanan publik yang berakibat terpuruknta ekonomi dan menimbulkan keresah penyandang disabilitas karena kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Hasil dari diskusi terfokus Dinas/Instansi terkait akan berusaha membantu Para penyandang disabilitas sesuai dengan Tugas pokok dan fungsi nya seperti Dinas Tenaga Kerja siap memfasilitasi pelatih an keterampilan dan membuka bursa tenaga kerja penyandang disabilitas produktif, Diskopdagprin membantu dalam pemasaran produk hasil penyandang disabilitas termasuk secara online, BKPSDM siap dan sudah membuka peluang penyandang disabilitas bekerja di instansi pemerintah melalui jalur khusus disabilitas. Sedangkan untuk dunia usaha pariwisata diwakili Puri Bagus Hotel siap menerima siswa magang disabilitas jurusan perhotelan dalam upaya menambah pengalaman kerja.
Komnas Disabilitas menyampaikan pentingnya tersedia data disabilitas yang lengkap dan valid yang bisa diakses oleh instansi pengguna dan mengapresiasi kegiatan ini dan kedepan akan terus bersinergi dengan pemerintah Buleleng.
Selanjutnya Dinsos Buleleng bersama tim dari Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI melanjutkan kunjungan lapangan di Desa Bengkala yang berpenduduk 41 orang sebagai penyandang disabilitas rungu wicara /kolok guna melihat langsung kondisi kehidupan, potensi dan sumber alam dan potensi kesejahteraan sosial termasuk berdiskusi tentang kehidupan keseharian warga disabilitas rungu wicara/kolok.
Dalam bahasa Bali, kolok artinya tuli serta bisu dan terdapat 2 persen dari total penduduk Desa Bengkala yang terlahir dalam keadaan ini. Komunitas Kolok pun memiliki keunikan karena memiliki bahasa isyarat sendiri, yang disebut "Bahasa Ibu" berbeda dengan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) dan International Sign Language (SIBI).
#Dinsos_Hadir GCT