Senin 21 -Februari-2022
#DINSOS_HADIR
Sejarah Singkat Monumen
Stana Wira Yudha Desa Depeha.
Monumen Stana Wira Yudha di dirikan pada tanggal 19 MARET
2003 yang di bangun oleh para anggota veteran Desa Depeha yang gugur pada tahun
1947 pada agresi militer Belanda yang Ke- 2. 5 pejuang yang Gugur di
Markas/Gubuk:
1. Mangku Wirya
2. Wayan Madu
3. Made Arka
4. Wayan Guna
5. Nyoman Manis
Desa Depeha merupakan desa Basis perjuangan di karenakan
banyak pemuda-pemuda yang berjuang jiwa raga mempertahankan kemerdekaan
Republik Indonesia yang kembali di serang oleh Belanda.
Nyoman Jepang orang berasal dari negara Jepang yang sempat
di kalahkan oleh Belanda menjadi pelatih strategi perang untuk pemuda- pemuda
Desa Depeha.
Awal cerita terjadinya pertempuran di Desa Depeha berawal
dari serbuan/penembakan dari Bukit Pucuk di mana para pemuda dari banyak desa
bergabung di sana.
2 pemuda yang berasal dari Desa Depeha:
1.I Ketut Putra
2. Nyoman Canang
Belanda yang menembaki para pemuda akhirnya I Ketut Putra
berhasil melarikan diri dengan cara megelindingkan diri sampai ke Desa Lemukih,
dan Nyoman Canang tertangkap dan di bawa ke Desa Pakisan disana Nyoman Canang
di paksa dan di siksa agar memberitahu dimana markas yang berada di Desa Depeha
yang akhirnya beliau memberitahu dimana markas tersebut, pada saat itu hujan
sangat deras pasukan Belanda menyerbu markas yang berada di Lebah Ngandang dan
di tembaki, I Wayan Gina yang sudah di beritahu agar tidak keluar dari
markas keluar dengan beraninya dan
tertembak oleh peluru pasukan Nica dan Gugur seketika di arah tenggara dari
markas Lebah Ngandang.
Dinsos Buleleng berharap nantinya agar masyarakat Buleleng
bisa menanamkan nilai - nilai kepahlawanan agar nantinya bisa menghargai
jasa-jasa para pahlawannya.
#Dinsos_Hadir