Asesmen wanita gizi buruk, Anak Stunting dan Anak Penyandang Disabilitas.
#Dinsos_Hadir GCT
Singaraja, 21 Mei 2024
Kepala dinas Sosial I Putu Kariaman Putra dalam hal ini diwakili oleh Penyuluh Sosial Ahli Muda Ni Luh Riawati untuk secara langsung melakukan asesmen bagi wanita mengidap gizi buruk, anak stunting dan Anak Penyandang Disabilitas di Desa Bila dan Depaha Kecamatan Kubutambahan.
Kadek Ayu Ranra Maheswari alamat BD. Kawanan Desa Bila mengidap stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Saat ini Ayu Ranra hanya beratnya hanya 7,2 kg dan lahir secara caesar.
ibunya Luh Suparmi hanya sebagai ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan dan ayahnya Gede Budasa bekerja hanya sebagai buruh serabutan.
Saat ini gede Budasa menumpang satu rumah dengan 3 kk, dengan sodara dan ayahnya.
Kelurga Gede Budasa saat ini Belum masuk DTKS, sudah memiliki KIS PBI APBD, mendapatkan BPNT dan CPP Bulog.
Lokasi kedua masih di Banjar Dinas Kawanan Desa Bila Wanita gizi buruk atas nama Komang Santiani umur 28 tahun memiliki anak 1 beumur 2 tahun dan saat ini Komang Santiani sedang hamil 4 bulan, sebelum hamil berat badannya 40 Kg dan sekarang sesudah hamil hanya 46.2 Kg dan menderita tiroid pada leher, Komang hanya sebagai Ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan sedangkan suami hanya bekerja sebagai buruh harian lepas, dan tinggal bersama kedua mertuanya,
keluarga Komang Santiani belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Daerah maupun pusat, belum masuk DTKS, Jaminan Kesehatan KIS belum aktif saat ini masih proses pengaktifan.
Lokasi terkahir Bertepat di BD. Segati Desa Depeha, I Kadek Puja Arta Yasa umur tahun merupakan disabilitas fisik berat.
Menurut orangtua Kadek Puja sekitar usianya 6 bulan kadek menderita kejang dan akhirnya seterusnya kadek tidak bisa berbicara, kaki lumpuh dan kedua lengan serta kaki mengecil. Kadek sudah mendapat bantuan kursi roda dari Yayasan Pemerhari Sosial , sudah melakukan terapi fisik di Yayasan Bumi Sehat Gianyar, dan Stepping Stones seminggu sekali. Ayah Kadek hanya kerja buruh serabutan, dan ibunya tidak bekerja karena harus menjaga kadek yang sakit.
Saat ini Keluarganya belum masuk DTKS, sudah mendapatkan bantuan BLT DD dan KIS PBI APBD Aktif.
Harapnya dengan adanya asesmen secara komprehensif para PPKS kedepannya bisa diusulkan program-program yang dapat menunjang kesejahteraan dan kesehatannya melalui Sentra Mahatmiya Bali.
#Dinsos_Hadir GCT