Matemu Wirasa bersama fakir miskin
Singaraja, 5 Desember 2023
Dinsos_Hadir GCT
I Komang Widi Semara Jaya usia 10 tahun asal BD. Dauh Munduk Desa Bungkulan yang sekarang masih duduk di bangku kelas 4 SD mengidap penyakit Syndrome Saraf dan Persendian sejak umur 9 tahun akibat terjatuh yang menyebabkan kedua kakinya lumpuh layuh tidak bisa digerakkan, akan tetapi I Komang Widi tetap semangat untuk menuntut ilmu di sekolahnya walaupun dengan menggunakan kursi roda di sekolah, serta keadaannya tidak seperti teman-teman sekelas lainnya komang Widi merupakan siswa yang berprestasi dari segi akademik, ayahnya bernama I Kadek Merta Sanjaya dan ibunya bernama Desak Made Widiadnyani, sang ayah hanya sebagai tenaga honorer Penjaga Sekolah di salah satu Sekolah Dasar di Desa Bungkulan dan ibunya bekerja sebagai petugas sampah di Bumdes.
Kadis Sosial I Putu Kariaman Putra secara langsung ke lokasi guna mengecek kondisi I Komang Widi sekaligus memberikan motivasi agar selalu semangat menuntut ilmu dan koordinasi bersama pihak Desa Bungkulan agar kedepannya keluaga I Kadek Merta bisa mendapat sentuhan bantuan dari Perintah Daerah.
Dilokasi kedua berlokasi di BD. Satria Desa Bungkulan Kadis Kariaman Putra di dampingi Perbekel Desa Bungkulan serta Pendamping PKH Desa Bungkulan menindaklanjuti info viral di medsos sekitar 3 hari yang lalu atas nama Dewa Putu Budayasa yang mempunyai ke 6 (enam) anak tinggal di sebuah gubuk kecil jauh dari kehidupan layak seakan sudah menjadi keseharian dari keluarga bapak dewa Putu Budayasa, setiap harinya Dewa Putu Budayasa bekerja sebagai buruh serabutan penghasilannyapun jauh dari kata cukup dan tidak menentu disamping itu ia harus menghidupi 6 orang anak yang masih kecil-kecil yang paling pertama anaknya berumur 17 tahun masih duduk di bangku SMP kelas 2, istrinya juga hanya sebagai buruh serabutan dan terkadang ia bekerja sebagai tukang cuci dan bersih-bersih di tetangganya, di siang hari maupun di malam hari tidak terbayangkan keluaga Dewa Putu Budayasa tidur berdesakan di gubuk yang ia tinggali dengan berdinding seng dan kasur tipis, dan juga lahan yang ia tinggali dengan menyewa Rp.500.000 pertahunnya. Dari hasil asesmen keluarga Dewa Putu Budayasa sudah masuk di DTKS, sudah mendapatkan bantuan PKH dan BPNT serta sudah mempunyai jaminan Kesehatan berupa KIS PBI APBD.
Dinsos_Hadir GCT