DINSOS_HADIR
Singaraja 13 Desember- 2021
Kadis Sosial Kab. Buleleng I Putu
Kariaman Putra, S. Sos, MM di Wakili oleh Kepala Bidang Perlindungan
Jaminan Sosial Yayan Sutrisna S.Sos
Mencari Informasi langsung terkait Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Desa Bestala diterima langsung oleh Perbekel Desa Bestala
Bambang Erawan yang juga sebagai cucu
pejuang, Wayan Padma selaku anak dari pejuang
yang Gugur di medan pertempuran.
Sejarah Singkat Monumen Khusuma Mandala Bhakti Desa Bestala.
Diresmikan pada tanggal 20 Mei 1989
oleh Bupati Buleleng pada saat itu Drs. I Ketut Ginantra.
4 Pahlawan yang Gugur pada saat
pertempuran di Desa Bestala melawan tentara Nica yaitu:
1. Made Anila Gugur pada Tahun 1946
2. Ketut Mudana Gugur pada tahun 1946
3. Putu Sedan Gugur pada tahun 1947
4. Made Cana Gugur pada tahun 1948
dan juga di nisankan di Taman Makam
Pahlawan Curastana Buleleng.
Di bangunnya Monumen Khusuma Mandala
Bhakti bertujuan untuk mengenang / memperingati perjuangan rakyat Desa Bestala
yang pada masa itu sangat gigih dan berani menghadang pasukan Nica yang
mengepung Desa. Desa Bestala merupakan markas basis Desa perjuangan yang
membuat tentara Nica menyerbu Desa bertujuan agar masyarakat mau tunduk oleh
Belanda, namun dari Desa tetangga seperti Desa Mayong, Desa Gunung Sari, dan
Desa Banyuseri bersatu menghadang pasukan Nica yang ingin menyerbu Desa
Bestala. Pejuang- pejuang melemparkan granat
kepada kerumunan pasukan musuh namun apadaya granat yang akan
dilemparkan mengalami masalah dan akhirnya pasukan musuh mengetahui dan
menembak pejuang yang menghadang, pertempuran yang cukup sengit dan cukup lama
terjadi menewaskan pasukan musuh dan Made Anila dan kawan-kawan pejuang Gugur
di medan pertempuran.
Dinsos Buleleng berharap nantinya agar
masyarakat Buleleng bisa menanamkan nilai - nilai kepahlawanan agar nantinya
bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
#Dinsos_Hadir