Pembangunan Monumen Perang Jagaraga dilaksanakan oleh PT. Tuna Jaya Janur dengan kontrak Nomor : 460/899/Dinsos/2016 dengan nilai kontrak Rp. 13.841.359.000,- dan pengawasan pembangunan Monumen Perang Jagaraga dilaksanakan oleh CV. Manor Jaya dengan kontrak Nomor : 460/805/Dinsos/2016 dengan nilai kontrak Rp. 269.392.000,-.
Pembangunan Monumen Perang Jagaraga ini dilaksanakan selama 180 hari kalender dari tanggal 30 Juni 2016 sampai dengan 26 Desember 2016.
Peletakan batu pertama dilaksanakan tanggal 1 Agustus 2016 oleh Bapak Bupati Buleleng dan diharapkan kedepan Monumen Perang Jagaraga dapat menjadi ikon baru Kabupaten Buleleng dan menjadi tempat edukasi bagi para pelajar untuk mengenal Sejarah Perang Jagaraga khususnya dan Perang Buleleng umumnya.
Sampai saat ini pembangunan Monumen Perang Jagaraga telah memasuki minggu ke-17 dengan prosentase pembangunan telah mencapai 49,30%.
Kendala-kendala yang penting dan menjadi perhatian yakni referensi bentuk wajah Jro Jempiring yang akan dibentuk pada Patung Monumen. Hal ini berbeda dengan referensi bentuk wajah Patih Gusti Ketut Jelantik yang bentuk wajahnya didapat dari lukisan beliau pada Puri Buleleng dan Museum Gedong Kertya.
Kesepakatan akhir untuk bentuk wajah Jro Jempiring diambil dari bentuk wajah keturunan dari keluarga Jro Jempiring yang ada di Desa Jagaraga. Nantinya beberapa foto wajah keturunan keluarga Jro Jempiring tersebut akan digabungkan dan dirupakan oleh seniman patung untuk dijadikan bentuk wajah Jro Jempiring.
Download disini