(0362) 21248
dinsos@bulelengkab.go.id
Dinas Sosial

Berkarya dari Keterbatasan

Admin dinsos | 23 Mei 2025 | 41 kali

Berkarya dari Keterbatasan



#Dinsos_Hadir-GCT 

Singaraja | Jumat, 22 Mei 2025

Di balik keterbatasan penglihatan, muncul semangat tanpa batas dari para penyandang disabilitas netra. Mereka tak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkarya dan menginspirasi banyak orang melalui kreativitas yang luar biasa seperti halnya kisah warga penyandang disabilitas netra yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual parfum


Di Desa Kalisada Kecamatan Seririt, seorang tunanetra bernama Komang Tri Palguna membuktikan bahwa gelapnya dunia tak menghalangi cahayanya dalam berkarya dan berseni. Sejak 10 tahun terakhir, Komang Tri Palguna aktif sebagai tukang peracik parfum. Lewat suaranya, ia menyuarakan pesan kemanusiaan, keadilan, dan harapan untuk bisa menjalankan tugas dan ide kretifnya sebagai tombak pendorong UMKM agar bisa melaksanakan kegiatan kesehariannya secara aktif dan inovatif



Saya mengalami penyandang disabilitas dari umur 7 tahun, lalu setelah itu Nyoman Tri Palguna sudah tidak bisa melihat di mata bagian kanan nya dikarenakan ada pengangkatan bola mata. Kemudian seiringnya waktu berjalan Tri Palguna masih bisa beraktivitas sebagai mana biasanya seperti halnya bersekolah. Oleh karena itu, pada saat pertengahan masuk kuliah di semester 5 mulai ada penurunan penglihatan pada mata dibagian kiri. Selama 6 bulan berjalannya waktu di tahun 2016 Nyoman Tri Palguna sudah tidak bisa melihat sama sekali sehingga aktivitas kesehariannya sering terganggu dengan kesedihan yang mendalam, akan tetapi semangat juang tidak dilupakan. 


“Karena relasi teman-teman tuna netra sudah masuk dengan informasi yang kami dapatkan dengan pengalaman di tahun 2023 saya mengikuti pelatihan komputer bicara yaitu “mitra netra” di Jakarta secara via online. 

Dengan usaha dan niat yang tinggi saya bergegas mengikuti pelatihan keahlian massage dan barista selama 6 bulan di Bali Sentra Mahatmiya Bali Kemensos RI. Setelah itu berkesempatan mengikuti kegiatan show pada tahun 2020 di Jakarta. “ucap Tri Palguna”


Dengan terus belajar pelatihan dari pagi sampai larut malam Tri Palguna tidak pernah menyerah untuk melatih kemampuan dirinya agar kreativitas yang dia miliki mampu berkembang di dunia usaha yaitu UMKM yang dia miliki selama 10 tahun terakhir. 

Disamping mengikuti pelatihan, parfum yang dijual ada berbagai aroma khas khususnya untuk cewek dan cowok dengan diharga terjangkau Rp.15.000-20.000 untuk yang biasa dan Rp.50.000-55.000 untuk parfum premium dengan isian 30ml


Setelah lulus pelatihan Komang Tri Palguna berkesempatan juga membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya yaitu meracik kopi bubuk untuk bisa dijual diwilayah Kabupaten Buleleng hingga Kalimantan

Terakhir harapan saya pada kesempatan ini  sebenarnya untuk mendukung UMKM penyandang disabilitas itu memang tidak mudah, akan tetapi kolaborasi dan sinergitas harus tetap terjalin agar usaha-usaha yang dimiliki oleh penyandang disabilitas bisa membantu mempromosi produk yang telah dijual serta bermanfaat bagi semua masyarakat. Kami mempunyai program baru jikalau parfum bisa terjual 100 botol dalam sehari saya berkomitmen untuk membantu usaha-usaha penyandang disabilitas lainnya guna meringankan beban dalam kesehariannya


Kadis Sosial Buleleng, Putu Kariaman Putra menegaskan Nyoman Tri Palguna ini mempunyai talenta tersendiri dan sudah biasa berorganisasi yang juga berprofesi sebagai guru di SLB Buleleng, sekaligus memiliki kegiatan berupa usaha mengolah parfum secara menarik termasuk juga Komang Tri Palguna lulusan dari Bali Sentra Mahatmiya Bali berkaitan dengan pelatihan barista. Kami Pemerintah Daerah Dinas Sosial Kabupaten Buleleng dalam kegiatan Podcast-Sos menyampaikan ucapan terimkasih yang telah mendukung dan memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan keseharian tentu bermanfaat untuk kita semua khususnya bagi para tuna netra. Diakhir kami menyerahkan langsung Piagam Penghargaan dari Dinas Sosial Buleleng sebagai wujud komitmen dalam rangka program Podcast-Sos Dinsos Hadir. “ ujar Kariaman Putra”.


Melalui karya-karya yang nyata para difabel membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas fisik. Mereka menyuarakan inklusi dan kesetaraan, serta mengajak masyarakat untuk lebih memahami potensi yang dimiliki setiap individu, tanpa memandang keterbatasan

apapun itu


Dengan semangat kolaboratif dan akses teknologi yang semakin terbuka, para tunanetra kreatif ini kini tidak hanya berkarya untuk diri sendiri, tapi juga menjadi inspirasi nasional.


 #Dinsos_Hadir-GCT 

#BulelengPaten 

#BelelengEraBaru