Program Keluarga Harapan luar biasa tembus Hutan Rimba Pegunungan Meratus demi mensejahterakan Masyarakat Dayak Pegunungan Meratus
Perkenalkan nama saya M. Hendri Jatmika, S. Hut, S.Pd
Alhamdulillah awal Februari 2012 saya bisa bergabung dengan keluarga PKH meskipun latar belakang saya jauh dari ilmu sosial. Saya Selaku Pendamping PKH pengganti di UPPKH Kab. H.S.T Prov. Kalsel. Yang saat ini mendampingi 88 KPM dari 6 Desa di Kec. Batang Alai Timur yaitu Desa Tandilang, Hinas Kiri, Atiran, Batu Perahu, Aing Bantai & Juhu.
Tak terasa 4 tahun 9 bulan sdh saya bekerja sebagai pendamping PKH, Dari awal februari 2012 sampai saat ini oktober 2016 rasa cinta saya terhadap PKH semakin kuat. Sebab PKH ini merupakan Program Pemerintah yg sangat membantu masayarakat miskin bahkan membantu terlaksananya program pemerintah yaitu program wajib belajar 12 tahun dan program pengentasan angka kematian bumil dan balita.
PKH dpt membantu prograam wajib belajar 12 tahun karena dengan adanya PKH para org tua makin tambah semangat untuk menyekolahkan anaknya. Hal ini fakta dan nyata terjadi, hasil pembicaraan saya dengan bapak H. MASJIDI selaku Guru SDN Batu perahu. Kata beliau.
“Dulu sebelum ada PKH siswa-siswi kami sangat sulit untuk di ajak sekolah, absen sering bolong bahkan di sekolah tidak ada siswa yg hadir, dulu siswa kami, klo tidak di jemput ke rumah2 mereka malas hadir kesekolah. Dengan alasan rumah kami jauh, kami sibuk membantu orang tua berladang, berkat adanya Program Keluarga Harapan tugas kami sebagai guru khususnya di Pegunungan Meratus sangat terbantu oleh PKH, hal ini juga berkat para Pendamping yang tak pernah lelah memberikan motivasi pada KPM sehingga KPM bisa berkomitmen atas kewajiban yg harus mereka laksanakan.
PKH merupakan program yg sangat bagus dimata masyarkat khususnya masyarakat Pegunungan Meratus. “Kenapa bagus” karena kita liat dari komitmen KPM yg selalu memenuhi kewajiban baik dari segi Faskes dan Fasdik mereka aktif dalam mendorong anaknya agar terus sekolah dan mereka slalu memeriksa kesehantan anak-anaknya. Kita bisa liat hasil Verifikasi per triwulan hasilnya tidak ada yg kurang dari 85 %. Serta bisa kita liat Begitu antusiasnya mereka untuk datang ketempat pembayaaran pada saat pencairan Dana, mereka rela turun naik Gunung selama 1 setengah hari pulang pergi jalan kaki menuju tempat pembayaran, padahal uang yg mereka dapat itu rasanya tak sebanding dengan tenaga yg mereka keluarkan “contoh ada yg nerima cuma Rp. 112.500 yg anaknya cuma 1 sekolah SD. Bayangkan 1 setengah hari Boooossss….. Itu 1 setengah hari tuk org asli pegunungan meratus. Tp klo bukan emmmm….. “Saya aja yg latar belakangnya Kehutanan hanya bisa sampai kesana selama 2 hari 1 malam bOooSss…. baru Sampai Desa Mereka tepatnya desa JUHU dan Desa Aing bantai.
Jarak menuju lokasi binaan dari ibu kota Kabupaten ± 30 km menuju kecamatan Batang Alai Timur (Tandilang). Waktu tempuh dari ibu kota kecamatan menuju desa binaan :
– Tandilang – Hinas Kiri ± 20 Menit naik Kendaraan (bisa di tempuh dengan Roda 2 or Roda 4)
– Tandilang – Atiran ± 20 Menit naik Kendaraan (bisa di tempuh dengan Roda 2)
– Tandilang – Batu Perahu ± 3,5 Jam naik motor yg modifikasi trail, klo standar ga bisa bos…../ 8 jam Jalan kaki
– Tandilang – Aing Bantai ± 5 jam naik motor modifikasi trail plus ± 12 jam jalan kaki
– Tandilang – Juhu ± 1 jam naik motor + ± 2 hari 1 malam jalan kaki
“Ini ceritaKu apa ceritaMu” Next again……
Download disini