Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat agar gemar menabung dengan adanya program e-Warong Kube-PKH.
“Saat ini bantuan sosial PKH (program keluarga harapan) diberikan secara nontunai dan mereka bisa menabung. Ini sudah ada perubahan budaya, karena sudah mulai diajak membangun budaya menabung,” katanya ditemui di sela-sela kegiatan peluncuran layanan e-Warong Kube-PKH di Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/10).
Ia mengatakan pemerintah memang membuat kebijakan dan tidak lagi memberikan bantuan pada warga yang kurang mampu dengan uang tunai, melainkan nontunai.
Kebijakan nontunai diambil, sebab jika diberikan secara tunai akan terjadi antrean warga yang cukup panjang. Selain itu, dikhawatirkan uang yang diberikan tidak tepat sasaran maupun dikhawatirkan tidak tepat jumlah.
Masyarakat penerima kartu tersebut saat ini juga diberikan akses yang mudah. Selain diberikan kartu, mereka juga diberikan buku tabungan, sehingga uangnya pun bisa diambil sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan mereka.
Mensos juga mengatakan warga penerima tidak harus antre, karena bisa mengambil di ATM (anjungan tunai mandiri) maupun agen BNI, sehingga penerima pun bisa tetap bekerja seperti di hari biasanya.
“Jika kerja ya tetap kerja dan bisa janjian dengan pengelola e-warong, tidak harus di jam kerja. Maka efektivitas masyarakat bekerja kembali tidak terganggu proses pencairan PKH,” jelasnya.
Selain itu, Mensos menegaskan pula bahwa kartu e-Warong itu juga bisa dimanfaatkan untuk beragam program dan bukan hanya untuk penyaluran dana PKH. Pemerintah daerah pun jika ingin menyalurkan bantuan bisa memanfaatkan kartu tersebut.
“Nanti satu kartu bisa banyak fungsi. Bukan hanya bantuan dari pusat, nanti dari pemerintah daerah kota juga bisa masuk, provinsi juga masuk,” paparnya.
Pihaknya juga mengapresiasi layanan e-Warong Kube-PKH di Kota Blitar, yang responsnya cukup baik. Dalam peluncuran itu, bukan hanya diresmikan satu melainkan lima e-warong sekaligus. Hal ini dinilai sesuai dengan jumlah penerima layanan ini di Kota Blitar yang mencapai 4.500 orang.
Menurut Mensos, idealnya satu e-warong maksimal melayani 1.000 orang penerima bantuan, namun dengan adanya lima e-warong yang diresmikan, tentunya masyarakat akan lebih mudah untuk mengambil dana bantuan yang diberikan pemerintah itu.
“Kota Blitar kota pertama di Indonesia yang tuntas bansos PKH nontunai dan tuntas e-warong dan ini menjadi bagian percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat Kota Blitar,” ujarnya.
Download disini