#Dinsos_Hadir
Senin 7 - Februari- 2022
Monumen WIRHA WIJAYA SAKTI di
bangun pada tahun 1986 yang bertujuan untuk mengenang kisah eroik perjuangan
dan perlawanan yang ada di Desa Galungan yang pada saat itu para pahlawan rela
berkorban jiwa dan raga demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang
dimana kembalinya tentara Nica atau Belanda yang ingin menguasai tanah Bali
khususnya Buleleng.
2 pejuang yang Gugur bernama:
1. Nengah Wenten
2. Wayan Kayun
Sejarah Singkat Perlawanan Desa Galungan.
Melalui penuturan saksi sejarah
yaitu tokoh masyarakat Desa bahwa Monumen Wirha Wijaya Sakti di didirikan di
karenakan janji para pahlawan yang Gugur di medan pertempuran, peristiwa yang
terjadi di lokasi tepatnya di Monumen yang berdiri sekarang pada saat itu
pasukan Ciung Wanara yang di pimpin oleh Letkol I Gusti Ngurah Rai sedang
melakukan longmart atau bergeriliya
menuju Karangasem di hadang ,di serang oleh Belanda atau Nica yang
mengakibatkan adanya kontak senjata dari pihak Pasukan Ciung Wanara yang di
bantu Dengan Pejuang Desa melawan Nica.
Pejuang yang berasal dari Desa
Galungan yang bernama Nengah Wenten dan
Wayan Kayun berhasil di tangkap oleh penjajah pada saat itu ke dua pejuang
tersebut bertugas sebagai penghubung dan di eksekusi di tembak sangat kejam
oleh Belanda di dekat sungai Sangborni, jasad kedua pahlawan yang di kubur di
tempat kejadian eksekusi.
Atas perjuangan dari kedua pahlawan yang sudah rela berkorban untuk mempertahankan kemerdekaan kini di semayamkan di Makam Margarana dan Taman Makam Pahlawan Curastana.
Dinsos Buleleng berharap nantinya agar masyarakat Buleleng bisa menanamkan nilai - nilai kepahlawanan agar nantinya bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
#Dinsos_Hadir