DINSOS_HADIR
Singaraja 17- Oktober- 2021
Kadis Sosial Kab. Buleleng I Putu
Kariaman Putra, S. Sos, MM di Wakili oleh Kepala Bidang Perlindungan
Jaminan Sosial Yayan Sutrisna S.Sos Mencari
Informasi langsung terkait Monumen Perjuangan
Desa Nagasepaha diterima langsung oleh Perbekel I Wayan Sumeken S.Sos
dan Keluarga dari pejuang.
Sejarah singkat Monumen
Perjuangan Desa Nagasepaha Dan Biografi Pejuang I Wayan Kandel.
I Wayan Kandel Adalah orang
berpengaruh kuat untuk melindungi desa. Mengambil posisi tetap di rumah tidak
ikut menyingkir karena pengaruh dan pendirinanya yang kuat. Ini dimaksudkan
untuk menjaga desa dan pemudanya agar tidak mudah di pengaruhi menjadi
pemberontak bersama AP. Keyakinan pihak Belanda dan AP terhadap kekuatan
pengaruh I Wayan Kandel terhadap pemuda lainnya di Nagesepaha dan sekitarnya
memunculkan langkah dan upaya menghilangkan atau membunuh I Wayan Kandel. I
Wayan Kandel dianggap sebagai batu sandungan upaya Belanda memberantas dan
memberangus pemuda pejuang. Akhirnya pada tanggal 27 November 1947 Belanda
dengan senjata lengkap datang ke Desa Nagasepaha menjemput I Wayan Kandel lalu
di bawa ke Gintungan ( Tukad di selatan Desa) kemudian di tembak tepat di jantung
dada sebelah kiri. Mayat I Wayan Kandel di seret kakinya tangan di tanting
seperti membawa bangkai anjing. Di taruh di Balai Banjar dengan alas sehelai
tikar ental. Betapa kejinya dan menyakitkannya perlakuan mereka yang membunuh I
Wayan Kandel.
27 November kemudian di jadikan hari penting bagi keluarga besar I Wayan Kandel sebagai pahlawan Bali berpangkat Sersan Mayor. Beliau di makamkan di Taman makam Pahlawan Buleleng dan Makam Pahlawan Margarana bersama dengan pahlawan I Ketut Madia.
Dinsos Buleleng berharap nantinya
agar masyarakat Buleleng bisa menanamkan nilai - nilai kepahlawanan agar
nantinya bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
#Dinsos_Hadir