DINSOS_HADIR
Singaraja
1- November- 2021
Kadis
Sosial Kab. Buleleng I Putu Kariaman Putra, S. Sos, MM di Wakili oleh Kepala
Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Yayan
Sutrisna S.Sos Mencari Informasi langsung terkait sejarah Perang Banjar
diterima langsung oleh sekretaris Desa Banjar I Made Suarjana dan Kelian Adat
Desa Banjar Ida Bagus Mudita Serta Pihak Keturunan Dari tokoh Pahlawan Perang
Banjar yaitu Drs. Ida Bagus Damana
sebagai narasumber.
Sejarah
singkat Perang Banjar
16
September 1868 terjadi pertempuran sengit di Banjar Corot Desa Cempaga, Serdadu
Belanda di pimpinoleh kapten Lwig Stegman dan Letnan Njis sedangkan bantuan I
Gusti Ketut Jelantik di pimpin oleh Patih beliau yang bernama I Ketut Liarta.
Banjar sendiri di pimpin oleh Ida Made Rai bersama adiknya Ida Nyoman Ngurah,
keberuntungan ada di pihak Banjar Belanda kalah Kapten Lwig Stegman dan Letnan
Njis gugur diikuti kurang lebih 100 serdadu Belanda. Sebelum Belanda menyerbu
Banjar Ida Made Rai sempat di angkat oleh rakyat Banjar untuk menjadi Raja Resi
di Banjar yang didukung oleh Raja Bangli dan Desa- Desa tetangga seperti
Kalianget, Tangguwisia, Petemon, Kayu putih kalau serbuan pertama dari arah
timur maka kedua kalinya Banjar diserbu dari arah Barat oleh Belanda dibantu
oleh L Wayat Tragi.
Pada
tanggal 3 Oktober 1868 terjadi perlawanan yang sangat gigih pula oleh rakyat
Banjar, dan Belanda kembali dapat dipukul mundur. Dan pada saat itulah Banjar
berubah nama menjadi " Sura Magada" Karena kegagalan Belanda sampai
kedua kalinya inilah akhirnya Kompeni minta bantuan kepada Gubernur Jendral di
Batavia. Atas bantuan Gubernur Jendral Batavia serdadu Bali kembali menggempur
Desa Banjar di bawah pimpinan Kolonel De
Braban dan Mayor Bloom. Penyerbuan dimulai dari arah timur melalui Temukus dan
Dencarik langsung ke Desa Banjar. Satu persatu petinggi Banjar gugur dan
akhirnya Desa Banjar hancur. Ida Made Rai di tangkap di Jati Luwih Tabanan
bersama 5 orang pengikutnya dan di adili di Batavia dan menjalani Hukuman
seumur hidup di buang ke Bandung dan akhirnya Beliau meninggal di sana. Setelah
Banjar hancur atau kalah Belanda mengenakan Kerja paksa kepada penduduk Desa
Banjar yang masih hidup untuk membuat kuburan di tempat gugurnya Kapten Lwig
Stegman dan Letnan Njis dan serdadunya di Banjar Corot Desa Cempaga. Kuburan
Belanda itu merupakan bukti kepahlawanan Ida Made Rai yang memimpin rakyat
Banjar. Sedangkan nama Desa Banjar yang sempat bernama Desa Sura Magada
otomatis tidak dikenal lagi dan kembali bernama Desa Banjar sampai sekarang.
Dinsos
Buleleng berharap nantinya agar masyarakat Buleleng bisa menanamkan nilai -
nilai kepahlawanan agar nantinya bisa menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
#Dinsos_Hadir